Buku Tetralogi Pramoedya Ananta Toer, Jejak Langkah
Spesifikasi | Keterangan |
---|---|
Judul | Jejak Langkah |
Penulis | Pramoedya Ananta Toer |
Penerbit | Hasta Mitra |
Tebal | - |
Kondisi | Baru (POD) |
Harga | Rp. 75.000 |
Order | 085 728 063 419 (tlpn/sms/WA) |
082 213 229 219 (tlpn/sms) | |
Pin BB 579AB067 |
Buku ini syarat akan pencerahan agar keadilan di depan hukum itu memiliki hak yang sama, tak peduli itu anak pejabat, anak presiden, anak petani, atau anak buruh bangunan, hendaknya semua sama di depan hukum yang praktiknya tidak bisa diperjualbelikan. Karena selama ini teori Undang-undangnya semua sama di depan hukum namun, praktiknya hukum masih diperjualbelikan. Buku ini juga bisa dibaca khalayak umum yang haus rasa keadilan dan sastra, tapi perlu didedikasikan kepada para penegak hukum negeri ini untuk sekali-kali membacanya.
Jejak Langkah adalah fase pengorganisasian perlawanan. Yaitu dengan cara perlawanan Minke mendirikan organisasi yang waktu itu adalah terbitan surat kabar “Medan Prijaji”. Surat kabar itu didirikan bukan hanya untuk media informasi dan hiburan rakyat saja, tetapi sebagai alat perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Eropa.
Karakter Minke disini digambarkan Pram seperti ‘representasi’ dari tokoh pendiri Pers Nasional RM Tirto Adhi Soerjo yang melawan ketidakadilan tanpa harus menggunakan kekerasan. Karena Intelektual harus dilawan dengan intelektual. Hal itu secara tak langsung mendudukkan peran wartawan, pers dalam mendirikan republik ini melalui Medan Prijaji, yang 1904 juga mendirikan Sjarikat Dagang Islam, cikal bakal organisasi modern pertama di Indonesia. Melalui Medan Prijaji, tokoh Minke terus mengritisi pemerintahan Hindia Belanda yang saat itu korup merajalela, rakyat tidak dipikirkan nasibnya. Akibatnya banyak gelandangan, lapar dan tak ada kerja. Minke berseru-seru terhadap pribumi: “didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan.
Posting Komentar