Zaman Bergerak. Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926
Spesifikasi | Keterangan |
---|---|
Judul | Zaman Bergerak. Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926 |
Penulis | Takashi Shiraishi |
Penerbit | Pustaka Utama Grafiti |
Tebal | 504 halaman |
Kondisi | Baru (POD) |
Harga | Rp 85.000 Hard Cover |
Order | 0857 2806 3419 (tlpn/sms/WA) |
0822 1322 9219 (tlpn/sms) | |
Pin BB 579AB067 |
Zaman Bergerak, ialah sebuah sumbangan yang tak ternilai dalam kancah ke-intelektualan bangsa Indonesia. Dan menegaskan peran-peran manusia Indonesia yang ‘terdidik tercerahkan’ menjadi kristalisasi dalam era kesadaran nasional. Karna, pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki dicurahkan untuk bangsa juga negaranya, dalam konteks ini melawan kolonialisme. Yang terpenting juga bagaimana di Zaman Bergerak kita bisa melihat peran penting sebuah Surat Kabat, singkatnya peran penting sebuah kata-kata yang menyusun ide.
Zaman Bergerak, sebagaimana Takashi Shiraishi memberi judul disertasinya, yang pada awalnya berjudul asli An age in motion : popular radicalism in Java, 1912-1926 (New York; Coenel University Press, 1990). Buku ini salah satu buku ‘wajib’ bagi kita untuk mengetahui perkembangan pada era pergerakan bangsa Indonesia, selain buku yang cukup menarik juga dari Indonesianis Ruth T Mcvey, The Communist Uprisings of 1926-1927 in Indonesia. Buku ini disajikan dengan naratif-analisis, yang diawal bagian coba untuk menarasikan keadaan sosial juga perkembangan selepas Kebijakan Politik Etik yang dicanangkan oleh Kolonial Belanda. Semisal, bagaimana perkembangan pada awal abad ke-20 di Bumiputera saat itu dalam sisi pendidikan, transportasi juga bagaimana perkembangan organisasi modern. Dengan sabar dan teliti Takashi Shiraishi coba memapar data-data yang mendukung perkembangan era pergerakan itu, kuncinya memang ada pada faktorrr yang utama, Pendidikan. Selain pula dari faktor industrial, dalam hal ini industri gula.
Memang dalam buku Zaman Bergerak, Takashi Shiraishi hanya melihat era pergerakan dalam melawan kolonialisme di Indonesia terpusat dalam satu wilyah, yakni Pulau Jawa. Hal ini yang menjadi sebuah pertanyaan juga sekaligus mempertajam wacana, apakah dalam era pergerakan hanya terpusat di Pulau Jawa? Bagaimana dengan bagian Indonesia lainnya? Apakah Indonesia hanya Pulau Jawa? Hal ini yang menarik untuk ditelaah dan dikaji lebih jauh.
Hal yang menarik juga dalam pemaparan di buku Zaman Bergerak ini ialah bagaimana para manusia Indonesia yang ‘Terdidik tercerahkan’ ini terlibat dalam friksi-friksi organisasi maupun secara personal tapi dalam kancah intelektual, semisal friksi antara Semoen dengan Tjokroaminoto dan friksi antara Haji Misbach dengan para pemuka Sarekat Islam, yang berujung pada keputusan Haji Agus Salim, dengan istilah ‘Disiplin Partai’, yang mengakibatkan kawan-kawan dari faksi Kiri dalam tubuh Sarekat Islam keluar dan memutuskan mendirikan Partai Komunis Indonesia.
Posting Komentar